Lazimnya, momen liburan sekolah dimanfaatkan orangtua untuk melangsungkan sunat pada anak lelakinya. Khitan, sunat, maupun sirkumsisi pada dasarnya adalah pemotongan sebagian dari preputium( kulit yang menutupi penis) sehingga keseluruhan glans penis menjadi kelihatan.
Kegiatan ini lazim dilakukan pada usia anak- anak menjelang akil balig pada umat Islam. Akan tetapi, kini, tidak jarang pula orangtua yang mengajak anak laki- lakinya untuk dikhitan semenjak umur bayi, meskipun tanpa adanya gejala medis.
1. Khasiat sunat
Untuk anak yang telah melaksanakan sirkumsisi ataupun sunat, pasti banyak khasiat yang diterima. Sunat dapat menurunkan resiko terbentuknya peradangan pada saluran kencing, melindungi terjadinya balanitis serta balanopostitis. Sirkumsisi pula bisa menghindari terjadinya fimosis dan paraphimosis, yaitu ketika kulup tidak dapat ditarik kembali serta terperangkap di dekat akhir penis.
2. Teknik sirkumsisi
Ada 2 metode aksi pembedahan operasi sirkumsisi yang lazim dicoba, ialah dengan cara konvensional serta clamp. Metode awal ( konvensional) merupakan dengan memotong kulit yang menutupi glans penis, setelah itu menjahitnya. Sedangkan clamp merupakan tata cara mengakhiri gerakan darah ke preputium sehingga preputium nekrosis serta terlepas sendiri. Kekurangan dari metode clamp merupakan pengerjaannya menginginkan durasi yang lebih lama apabila dibanding dengan metode yang konvensional
3. Penderita yang tidak bisa sunat
Penderita yang mempunyai situasi kondisi khusus tidak bisa melaksanakan sirkumsisi, sebab bisa beresiko terbentuknya komplikasi. Sebagian kondisi khusus itu semacam terdapatnya hipospadia yaitu lubang uretra yang terdapat tidak pada akhir penis, namun pada bagian ventral penis. Hipospadia merupakan situasi di mana penderita agak- agak sudah disunat dari dalam isi. Tidak hanya itu, kala penderita mempunyai epispadia, kebalikan posisinya dengan hipospadia, ialah di bagian dorsal penis, dengan pertanda yang serupa. Penderita pula tidak bisa disirkumsisi bila mempunyai kelainan darah, seperti hemofilia serta anemia aplastik.
Hingga itu, terdapat kondisi khusus tersebut , sirkumsisi dicoba di rumah sakit bersama dokter ahli ataupun dokter ahli operasi anak,
4. Umur terbaik buat sunat
secara kedokteran, tidak terdapat umur khusus yang ditatap maksimal buat melaksanakan metode sirkumsisi. Bila tidak terdapat permasalahan ataupun gejala kedokteran khusus, sirkumsisi dapat ditunda. Saat ini, terus menjadi banyak orangtua yang bawa buah hatinya buat dikhitan mulai usia dini.
Khasiat yang diterima dengan sirkumsisi yang dicoba kala bocah tidak jauh berbeda dengan sirkumsisi yang dicoba kala anak umur sekolah atau menjelang dewasa. bedanya, pemakaian bius dapat lebih sedikit. kala umur anak kecil , penyembuhan juga dapat lebih cepat.
5. Bimbingan sehabis aksi sunat
Sehabis aksi sirkumsisi, penderita hendak hadapi sebagian respon waktu pendek yang tidak mematikan. Oleh sebab itu, perihal ini tidak butuh dikhawatirkan. Respon itu antara lain semacam rasa linu pada kepala penis yang terkini dikhitan. Perihal itu alami serta terjalin sebab kepala penis jadi lebih sensitif kepada gesekan ataupun kontak dengan celana dalam. Rasa linu hendak berdikit- dikit menurun dalam kurun durasi 2 hingga 4 pekan.
Pasien dianjurkan buat menggunakan celana dalam yang lebih longgar ataupun celana dalam sunat. Apabila berakhir kencing jangan kurang ingat bilas sisa air dengan tisu ataupun kasa pada 3 hari awal berakhir sirkumsisi. Berikutnya, diharapkan pada seminggu awal sirkumsisi sebaiknya kurangi kegiatan naik sepeda, naik motor, atau mengendarai jaran buat kurangi gesekan antara cedera sirkumsisi dengan pelana.