Bagaimana jika pria tidak sunat sampai umur dewasa

Penis yang tidak disunat membutuhkan perawatan ekstra. Anda tentu harus menjaga kebersihan penis dengan baik. Tarik ke belakang kulup sampai dalam posisi yang nyaman dan ratakan bagian atas penis yang terlihat.

Setelah membersihkannya, pastikan tidak ada sisa sabun yang bisa memperparah kulit sensitif di bagian atas penis. Selain itu, penis yang tidak disunat lebih berisiko terkena bakteri atau penyakit tertentu, sehingga sangat perlu diperhatikan kebersihannya.

Jika tidak, maka laki-laki dan laki-laki yang tidak disunat dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti berikut ini.

  1. Penyakit menular seksual

Pria yang tidak disunat lebih berisiko mengalami gonore dan radang uretra. Penyakit menular seksual lainnya, termasuk sifilis, human papillomavirus, herpes simpleks, juga lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat.

Selain itu, keberadaan kulup pada pria yang tidak disunat juga merupakan faktor bahaya utama penularan HIV. Pria yang tidak disunat memiliki risiko infeksi HIV hingga 2-8 kali lebih besar dibandingkan pria yang disunat.

Hal ini dapat muncul karena semakin banyaknya toko yang menyebabkan penyakit menular seksual lebih rentan terjadi pada pria yang tidak disunat. Penghapusan kulup atau sunat dapat melindungi pria dari penyakit tersebut.

  1. Kanker penis maksimal

Kanker penis bisa terjadi pada pria yang tidak disunat, bahkan kasus ini memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan kematian dengan penggunaan hingga 20-5 persen. Penelitian juga menunjukkan bahwa kanker penis maksimal 20 kali lebih jarang terjadi pada pria yang disunat dibandingkan pada orang yang tidak.

Selain kanker penis, pria yang tidak disunat juga lebih berisiko menderita kanker prostat. Menurut survei tahun 2012, pria yang disunat lebih awal dari hubungan seksual pertama mereka memiliki risiko kanker prostat 15 persen lebih rendah.

  1. Peradangan atau infeksi pada penis

Penis yang tidak disunat dapat mengalami berbagai peradangan, yang meliputi infeksi kelenjar (balanitis), infeksi pada kulup (posthitis), dan peradangan pada kelenjar dan kulup (balanoposthitis).

Laki-laki dewasa yang tidak disunat juga dapat mengalami phimosis, yaitu ketidakmampuan kulup untuk ditarik ke belakang. Selain itu, ia juga berisiko mengalami parafimosis, yakni kondisi di mana penis terjepit karena kulup tidak bisa kembali ke bentuk semula.

Kedua gangguan kulup pada penis laki-laki ini tidak biasa terjadi pada mereka yang tidak disunat. Risiko penyakit berkurang atau hilang sama sekali pada pria yang disunat karena kulupnya telah dihilangkan.

Meski sunat mengurangi risiko berbagai penyakit, namun tetap perlu diperhatikan dengan menerapkan kebiasaan membersihkan penis setiap selesai mandi dan setelah buang air kecil dan buang air besar. Dan Juga melakukan hubungan seks yang aman.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *