Sunat konvensional adalah metode sunat yang telah lama digunakan dan masih banyak dilakukan di masyarakat. Metode ini meliputi pemotongan kulup penis dengan alat bedah yang disebut dengan pisau bedah (scalpel) dan biasanya dilakukan di rumah sakit, klinik atau di praktek dokter.
Kekurangan dari sunat konvensional adalah memerlukan perawatan dan pemulihan yang lebih lama serta risiko pembengkakan penis yang lebih tinggi.
Pada metode sunat konvensional, biasanya penis anak akan dibalut perban selama beberapa hari setelah tindakan. Setelah perban dibuka, perawatan tetap diperlukan untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan, seperti membersihkan area yang terkena sunat dengan sabun yang bebas dari bahan kimia yang terlalu keras dan mengganti perban bila kotor.
Sunat konvensional dilakukan dengan memberikan anestesi lokal pada penis, dan dilakukan oleh dokter bedah atau dokter umum yang terlatih.
Sunat konvensional juga berbeda dengan beberapa metode sunat lainnya seperti sunat Ring, smartklamp, atau Sunat laser.
Setelah sunat konvensional, penting untuk memberikan perawatan pascaoperasi yang baik untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus menjaga kebersihan penis, menghindari aktivitas seksual, dan menghindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat selama beberapa hari.